Baru-baru ini saya menerima sebuah pertanyaan dari seorang teman yang bunyinya “jelaskan cara menggunakan alat listrik dalam laboratorium”?
Akhirnya terbesit dalam pikiran saya untuk mengangkat pertanyaan tersebut menjadi sebuah artikel yang saya posting di Blog Kimia ini! Namun sebelum saya mencoba menjawabnya, alangkah baiknya kita mengenal semua peralatan listrik yang ada di laboratorium terlebih dahulu.
Daftar Isi
Apa itu Peralatan Listrik Laboratorium
Kita tentu sudah sepakat bahwa laboratorium terdiri dari berbagai jenis peralatan dan sudah dikelompokan sesuai dengan klasifikasinya. Kelompok alat laboratorium yang umum kita temukan biasanya peralatan gelas dan peralatan non gelas saja.
Namun jika kita lebih teliti lagi, ternyata ada kelompok alat laboratorium yang masuk dalam klasifikasi instrumentasi dan membutuhkan arus listrik dalam pengoperasiannya. Nah alat ini yang kita sebut sebagai peralatan listrik laboratorium.
Lalu apa saja alat alat listrik laboratorium itu? Berikut adalah daftarnya :
- Lemari Asam
- Mikroskop
- Oven Laboratorium
- pH Meter
- Magnetik Stirer
- Hot Plate
- Neraca Analitik
- Sentrifuse
- Shaker
- Instrumentasi Laboratorium
Alat listrik laboratoium di atas adalah peralatan laboratorium yang sering kita temui di dalam laboratorium penelitian. Sementara untuk instrumentasi laboratorium seperti Spektrofotometri, AAS, GC, HPLC dan sebagainya bisa kita temui di laboratorium besar (misalnya laboratorium terpadu dan laboratorium perusahaan).
Jelaskan Cara Menggunakan Alat Listrik Dalam Laboratorium

Selanjutnya kita akan belajar bagaimana cara menggunakan alat listrik di dalam laboratorium dengan benar. Terdapat beberapa poin yang harus kamu perhatikan sebelum akhirnya menggunakan alat listrik laboratorium ini. Berikut hal penting yang harus kamu perhatikan!
1. Selalu Gunakan APD yang Lengkap
Penggunaan APD atau Alat Perlindungan Diri merupakan usaha pengendalian dari resiko kecelakaan kerja di laboratorium. Jika alat laboratorium yang kamu gunakan memiliki tegangan arus listrik maka penggunaan APD sangat diperlukan.
2. Baca Petunjuk Penggunaan
Sebelum kamu mengoperasikan peralatan listrik laboratorium sebaiknya baca terlebih dahulu buku petunjuk penggunaan. Dengan begitu kamu bisa mengoperasikan alat laboratorium secara berurutan dari tahap awal hingga tahap akhir.
3. Tangan Jangan Dalam Kondisi Basah
Air adalah konduktor yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Karena itu kamu harus memastikan tangan dan kaki tidak dalam konsisi basah terkena air.
4. Lakukan Percobaan Sesuai Prosedur
Lakukanlah percobaan laboratorium sesuai dengan prosedur yang tercantum pada buku panduan atau modul. Jangan pernah melakukan percobaan yang bertentangan dengan buku panduan, misalnya merubah tegangan arus listrik atau mengubah kalibrasi alat.
5. Harus Dalam Pengawasan Laboran
Apabila kamu masih awam, sebaiknya kamu minta laboran untuk mendampingimu. Laboran dengan senang hati akan menjelaskan cara pengoperasiannya dari awal hingga akhir. Sehingga kamu akan lebih paham dan mahir ketika ingin mengoperasikannya lagi.
Itulah cara menggunakan alat listrik di laboratorium yang baik sesuai dengan prosedur pengujian. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kalian, terima kasih!