Pengertian pH Meter Laboratorium, Fungsi dan Prinsip Kerjanya
Bagi kamu yang masuk jurusan SMA pasti sudah pernah melakukan pengukuran pH pada saat praktikum. Biasanya pengukuran pH ini dilakukan dengan bantuan alat pengukur pH seperti kertas indikator pH ataupun pH meter laboratorium.
Nah pada artikel kali ini Blogkimia akan membahas salah satu alat pengukur pH tersebut, yaitu pH meter. Yuk simak penjelasan lengkapnya dibawah ini.
Daftar Isi
Pengertian pH Meter Laboratorium?
pH meter adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur nilai pH dalam sampel. pH meter dikategorikan sebagai salah instrumentasi yang laboratorium. pH meter terdiri dari elektroda yang akan menampilkan hasil pengukuran secara digital.
Sejarah mengatakan jika pH meter pertama kali ditemukan pada tahun 1906 oleh ilmuwan bernama Mas Cremer. Laalu setelah dilakukan beberapa percobaan pengukuran pH, akhirnya alat pH meter di sempurnakan dan dipatenkan oleh beberapa ilmuwan.
Didalam laboratorium terdapat beberapa jenis pH meter yang perlu Kamu ketahui, yaitu pH meter air dan pH meter tanah. Dibawah ini adalah penjelasannya.
1. pH meter Air
Sesuai namanya, pH meter ini digunakan untuk mengukur nilai pH dalam sampel air seperti air bersih, air sungai, air limbah dan sampel cair lainnya. Terdapat 2 jenis pH meter air, yaitu pH meter laboratorium dan pH meter kantong. Kedua alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama. Akan tetapi terdapat sedikit perbedaan dalam tingkat akurasi dan fleksibilitasnya.
pH kantong memiliki keunggulan dalam hal kepraktisan karena mudah dibawa kemana saja. Namun tingkat akurasi dan presisi dari pH kantong cukup terbatas. Sementara pH meter Laboratorium memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi dan mampu mengukur suhu dan konduktivitas pada sampel. Untuk menggunakan pH meter laboratorium diperlukan kalibrasi terlebih dahulu agar hasilnya lebih akurat.
2. pH meter Tanah
pH meter tanah adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar pH tanah pada tingkat kedalaman tertentu. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban dan kadar sinar matahari pada sampel tanah. Selain itu, Kamu juga dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah dengan mengetahui nilai kandungan fosfor, nitrogen dan kalium yang ada pada tanah.
Berbeda dengan pH meter laboratorium, cara pengukuran pH meter tanah tidak diperlukan kalibrasi pH terlebih dahulu. Kamu hanya perlu memasukannya kedalam sampel tanah dan menunggu hasilnya keluar setelah beberapa saat.
3. Dissolved Oxygen Meter
Dissolved Oxygen Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi oksigen terlarut dalam cairan, biasanya air. Oksigen terlarut adalah oksigen bebas (O₂) yang ada di dalam air, yang merupakan parameter penting dalam berbagai proses biologi dan kimia. Pengukuran ini penting karena oksigen terlarut mempengaruhi kesehatan ekosistem air, efisiensi proses industri, dan kualitas air.
Dalam industri ini, Dissolved Oxygen Meter digunakan untuk mengontrol proses aerasi. Aerasi adalah proses di mana oksigen dilarutkan dalam air untuk membantu mikroorganisme menguraikan bahan organik dalam air limbah. Lihat beberapa katalog DO Meter Hanna Instruments untuk melihat spesifikasi dan harganya.
Fungsi pH Meter Laboratorium
Fungsi pH meter dalam pengujian di laboratorium adalah untuk mengukur nilai pH dalam suattu sampel, baik itu sampel air ataupun sampel tanah (padatan). Alat ini akan memberikan informasi apakah sampel pengujian dalam kedaan asam atau basa.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas jika pH meter terdiri elektroda/probe yang terhubung secara elektonik guna menampilkan nilai pH. Elektroda ini terbuat dari kaca dan merupakan bagian paling penting dalam pH meter karena sangat sensitif.
Karena elektoda ini sangat sensitif maka ada beberapa sampel yang tidak boleh diukur menggunakan pH meter, diantaranya air panas dan air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar.
Prinsip Kerja pH meter
Prinsip kerja pH meter didasarkan pada banyaknya elektron dalam sampel percobaan. Artinya semakin banyak elektron yang terkandung dalam sampel maka semakin bernilai asam, begitupun sebaliknya. Kondisi ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arhenius, yaitu seorang ahli kimia penemu teori asam-basa.
Arhenius megemukakan jika asam merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi H+. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi sempurna OH–. Semakin tinggi kadar ion H+ dalam sampel maka nilai pH-nya semakin rendah (asam), dan semakin tinggi kadar ion OH- dalam sampel maka nilai pH-nya semakin tinggi (basa).
Cara Menggunakan pH Meter Laboratorium
Menggunakan pH meter laboratorium cukup mudah dan simpel. Berikut ini cara melakukan pengukuran pH menggunakan pH meter.
- Siapkan larutan yang akan di uji pH-nya. Masukan ke dalam gelas beaker untuk memudahkan proses pengukurann.
- Cuci elektroda menggunakan akuades dan bersihkan menggunakan tisu.
- Masukan probe ke dalam sampel sambil mengaduknya secara perlahan.
- Tunggu beberapa saat dan pH meter akan membaca nilai pH pada sampel. Tunggu hingga pembacaan pH nya stabil dan konstan.
- Selesai.
Sebelum menggunakannya kita perlu melakukan kalibrasi ph meter laboratorium agar hasilnya lebih akurat (Hanya berlaku untuk pH meter laboratorium). Cara kalibrasi pH meter dapat dilakukan dengan bantuan larutan buffer untuk pH asam, netral dan basa.
Bagian-bagian pH Meter Laboratorium
pH meter terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah komponen penyusun yang ada dalam pH meter.
- Elektroda atau Probe : Elektoroda berfungsi sebagai detector untuk membaca nilai pH dalam sampel. Ujung elektroda terdapat bulb yang berfungsi sebagai tempat pertukaran ion.
- Layar pH meter : Layar ini berfungsi untuk menampilkan nilai pH yang terbaca pada sampel.
- Tombol Fungsi : pH meter terdiri dari berbagai macam tombol yang berfungsi untuk menyalakan dan mematikan pH meter serta mebaca dan mengkalibrasi pH meter.
Setiap jenis pH meter memiliki perbedaan dalam bentuk dan komponennya. Namun 3 bagian diatas adalah komponen umum yang ada di pH meter.
Harga pH Meter Laboratorium
Banyaknya jenis pH meter membuat harga dari alat ini cukup beragam. Dibawah ini adalah perkiraan harga pH meter yang kami temukan dibeberapa marketplace online.
Nama Barang | Harga |
pH meter Laboratorium | Rp 4 juta-an |
pH Meter Digital | Rp 700.000-an |
pH Meter Kantong | Rp 400.000-an |
pH Meter Air | Rp 80.000-an |
pH Meter Tanah | Rp 150.000-an |
Daftar Harga pH meter diatas hanyalah kisaran harga yang kami temukan di marketplace online. Tentu akan ada perbedaan dari masing-masing toko alat kimia di kota Kamu. Silahkan tanyakan pada toko kesayangan Kamu sebelum membelinya atau bisa juga bisa kunjungi Distributor Hanna Instruments.
Kesimpulan
Dari tulisan di atas kita dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai pH meter laboratorium, diantaranya:
- pH meter adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk mengukur nilai pH dalam sampel pengujian baik itu air ataupun tanah.
- Terdapat 2 jenis pH yang ada di laboratorium, yaitu pH meter air dan pH meter tanah.
- Kalibrasi pH meter sangat perlu dilakukan sebelum menggunakan pH meter untuk pengujian.
Itulah ulasan mengenai pH meter laboratorium dan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Tinggalkan Komentar