Hardness Tester : Fungsi dan Cara Kerjanya
Hardness tester yang akan kita bahas pada artikel ini adalah alat pengujian yang ada pada ruang lingkup laboratorium saja. Jadi kamu perlu untuk mencari sumber yang lain apabila fungsi dan prinsip kerja dari alat ini berbeda. Namun menurut beberapa sumber yang saya baca fungsi dan cara kerjanya masih tetap sama.
Beberapa tahun lalu sebelum saya akhirnya lulus kuliah, saya pernah melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu perusahaan BUMN farmasi yang ada di Jakarta. Pada saat melakukan PKL saya bertemu dengan berbagai macam alat laboratorium pengujian obat seperti hardness tester ini. Akhirnya sayapun tertarik untuk menulis informasi mengenai alat ini di dalam Blog Kimia.
Apa itu Hardness Tester Tablet?

Hardness tester adalah salah satu alat laboratorium yang biasa kita temukan di laboratorium farmasi dan obat-obatan. Seperti yang kita ketahui dalam dunia farmasi kebanyakan obat-obatan terbuat dalam bentuk tablet. Setelah tablet obat selesai diproduksi maka akan didistribusikan ke berbagai produsen yang ada di daerah melalui berbagai jenis transportasi seperti darat ataupun udara.
Nah agar tablet tidak mudah hancur maka perlu dilakukan uji kekerasan agar tablet bisa tetap utuh selama pengiriman. Bahkan tidak hanya pada pengiriman saja, melainkan obat bisa tetap utuh dan tidak rusak hingga sampai ke tangan pasien atau konsumen.
Fungsi Hardness Tester
Dalam laboratorium farmasi, hardness tester digunakan untuk menguji kekerasan dan ketahanan tablet yang sudah lolos tahap produksi. Pengujian ini sangat penting dilakukan untuk menentukan kebutuhan penyesuaian tekanan pada mesin yang dapat mempengaruhi disintegrasi.
Apabila tablet terlalu keras maka tidak mudah untuk hancur dan akan berpengaruh pada proses pencernaan di dalam tubuh. Sedangkan apabila tablet terlalu lembek maka akan mudah hancur dan rusak pada proses pendistribusian.
Tidak semua tablet akan melalui tahap pengujian ini, melainkan hanya akan menggunakan sampel sistem batch untuk mewakilkan semua populasinya. Biasanya satuan hardness tester adalah kg, pound atau satuan lainnya.
Cara Kerja Hardness Tester
Cara atau prinsip kerja hardness tester didasarkan pada penekanan alat terhadap sampel tablet obat-obatan. Kemudian alat akan membaca hasil uji kekerasan melalui analog ataupun digital dalam bentuk satuan kg atau pound.
Saat ini terdapat beberapa jenis alat uji kekerasan yang bisa kita temukan, misalnya seperti monsantor tester, pfizer tester dan strong cob. Namun dalam pengujian kekerasan tablet di laboratorium farmasi lebih sering menggunkanan jenis strong cob karena lebih simpel. Jenis alat strong cob memiliki 2 varian, yaitu jenis manual dan otomatis. Perbedaannya terletak pada pengoperasiannya saja, jika manual menggunakan tuas sedangkan otomatis menggunakan tombol saja.
Berikut ini cara menggunakan hardness tester pada tablet obat-obatan :
- Pertama siapkan sampel obat yang akan kamu uji
- Masukan tablet obat kedalam alat uji satu-persatu sesuai dengan tempatnya.
- Tekan tombol ON/mulai untuk menggerakan rotor hinga tablet pecah atau terbelah.
- Catat atau print hasilnya dalam kertas untuk pelaporan hasil uji kekerasan.
Mudah sekali dalam mengoperasikan alat uji kekerasan ini karena semua data dan angka langsung bisa tampil secara digital. Apabila sampel yang kamu uji ada banyak maka tinggal kamu bagi saja sebanyak jumlah sampel yang kamu uji untuk mendapatkan rata-ratanya.
Kesimpulan
Dari penjelasan artikel ini kita bisa menarik kesimpulan jika fungsi hardness tester adalah untuk menguji kekerasan dan ketahanan tablet obat-obatan. Tujuannya untuk mengetahui tingkat ketahanan tablet obat pada saat proses distribusi, penyimpanan dan penggunaan oleh pasien.
Tinggalkan Komentar