Perbedaan Gelas Kimia dan Labu Erlenmeyer

Meidi Yuwono

Perbedaan Gelas Kimia dan Labu Erlenmeyer – Gelas kimia dan erlenmeyer adalah alat yang sering kita gunakan pada saat melakukan pengujian di laboratorium. Meskipun keduanya sering digunakan dalam eksperimen laboratorium, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal desain, fungsi, dan penggunaan.

Oleh karena itu mari kita bedah perbedaan antara gelas kimia dengan labu erlenmeyer secara menyeluruh pada artikel berikut ini!

Apa Itu Gelas Kimia?

Gambar Gelas Beaker Alat Laboratorium

Gelas kimia adalah alat laboratorium yang umum digunakan dalam berbagai jenis eksperimen. Sesuai dengan namanya, gelas kimia terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap perubahan suhu ekstrem dan reagen kimia.

Gelas kimia memiliki nama lain yang lebih familiar, yaitu gelas beaker. Alat ini memiliki bentuk silinder atau bulat dengan dasar datar, leher panjang, dan tanda ukur yang terukir.

Gelas Kimia memiliki fungsi yang cukup banyak dalam membantu kita pada saat melakukan pengujian, antara lain sebagai berikut:

  • Mengukur Volume: Gelas kimia biasanya memiliki tanda ukur yang akurat, sehingga dapat digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat.
  • Mencampur Zat Kimia: Alat ini ideal untuk mencampur reagen kimia karena lehernya yang panjang memungkinkan penggunaan pengaduk.
  • Menampung Cairan: Gelas kimia juga digunakan untuk menampung cairan yang akan digunakan dalam proses eksperimen.

Cara penggunaan gelas kimia relatif sederhana, kita hanya perlu menuangkan cairan ke dalamnya atau mencampurkan zat kimia di dalamnya menggunakan pengaduk. Kemudian, kita dapat membaca volume cairan dengan akurat menggunakan tanda ukur garis meniskus yang ada di permukaan gelas.

Apa Itu Labu Erlenmeyer?

Gambar Erlenmeyer Alat Gelas Laboratorium

Labu erlenmeyer adalah alat yang masuk dalam klasifikasi alat gelas laboratorium. Alat ini memiliki bentuk kerucut dengan dasar yang datar dan leher yang lebih panjang. Biasanyanya labu erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap perubahan suhu dan bahan kimia.

Labu erlenmeyer memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut:

  • Mengaduk Cairan: Bentuk kerucutnya memungkinkan penggunaan pengaduk untuk mencampur reagen kimia.
  • Mengurangi Penguapan: Leher yang lebih panjang dari labu erlenmeyer membantu mengurangi penguapan cairan selama proses pemanasan.
  • Reaksi Kimia: Labu erlenmeyer sering digunakan dalam reaksi kimia.

Cara penggunaan labu erlenmeyer juga cukup sederhana, kita hanya perlu menuangkan cairan ke dalam labu erlenmeyer menggunakan corong gelas. Kemudian kita dapat mencampurkan bahan kimia, atau menjalankan reaksi kimia di dalamnya. Leher yang panjang memudahkan penggunaan pengaduk atau pencegahan penguapan berlebihan.

Perbedaan Gelas Kimia dan Labu Erlenmeyer

Meskipun keduanya sering digunakan untuk tujuan yang sama, ternyata kedua alat ini memiliki perbedaan dalam desain, fungsi, dan penggunaannya. Berikut adalah perbedaan antara gelas kimia dan labu erlenmeyer dalam bentuk tabel:

PerbedaanGelas KimiaLabu Erlenmeyer
BentukSilinder atau bulat dengan dasar datarKerucut dengan dasar datar dan leher panjang
Tanda UkurBiasanya memiliki tanda ukur yang terukirTidak memiliki tanda ukur
FungsiMengukur volume, mencampur zat kimia, menampung cairanMengaduk cairan, mengurangi penguapan, reaksi kimia
Penggunaan UmumPengukuran presisi dan pencampuran reagenReaksi kimia dan pengurangan penguapan
DesainLeher yang lebih pendek, tidak selalu kerucutLeher panjang, bentuk kerucut
KeakuratanYaTidak

Kesimpulan

Gelas kimia dan labu erlenmeyer adalah dua alat laboratorium yang umum digunakan dalam eksperimen di laboratorium. Meskipun keduanya terlihat mirip, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal desain, fungsi, dan penggunaan.

Gelas kimia lebih cocok untuk pengukuran presisi dan pencampuran reagen, sedangkan labu erlenmeyer lebih sesuai untuk reaksi kimia dan mengurangi penguapan.

Bagikan Artikel Ini:

Meidi Yuwono

Mahasiswa lulusan D3 Analisis Kimia yang Sedang Melanjutkan Kuliah S1 Teknologi Hasil Pertanian di Kota Pendidikan.

Tinggalkan komentar