Labu Kjeldahl, Fungsi dan Prinsip Kerjanya
Gelas yang bagian alasnya berbentuk labu memang banyak digunakan di laboratorium Kimia. Ada labu erlenmeyer, labu destilasi, dan labu kjeldahl. Alat berbentuk labu tersebut diberi nama tidak hanya sesuai bentuknya, tetapi juga fungsi dan kegunaannya.
Alat laboratorium berbentuk labu ini biasanya mempunyai leher. Bagian bawah yang lebih besar digunakan untuk mengumpulkan atau memisahkan zat. Sementara bagian leher digunakan untuk mengalirkan air atau zat cair atau gas dan disambungkan dengan alat lain seperti corong laboratorium.
Agar kalian mengetahui lebih banyak lagi mengenai alat ini, berikut kami ulas pengertian labu kjeldahl dan fungsinya di laboratorium.
Daftar Isi
Pengertian Labu Kjeldahl
Labu kjeldahl adalah alat laboratorium sains, tepatnya laboratorium kimia. Dinamakan kjeldahl karena alat ini digunakan pada proses kjeldahl, atau sering kita kenal dengan proses destruksi dan analisa protein.
Alat ini terbuat dari bahan gelas dan masuk klasifikasi alat gelas laboratorium. Bentuk labu kjeldahl hampir sama dengan labu ukur, hanya saja bagian alasnya yang berbentuk bulat seperti labu.
Fungsi labu kjeldahl
Seperti yang sudah kami sebutkan diatas bahwa labu kjeldah berfungsi untuk pengujian yang melakukan proses destilasi dan destruksi. Prinsip kerja pada setiap pengujian akan berbeda-beda sesuai dengan metodenya.
Berikut ini 3 prinsip kerja labu kjeldahl Berdasarkan metode yang digunakan:
1. Digesti
Proses yang bertujuan untuk memecahkan ikatan kompleks polipeptida pada makanan menjadi ikatan peptida yang lebih sederhana dan molekul air, karbondioksida, dan amonium sulfat.
Proses pemecahan ini dilakukan dengan memanaskan sampel atau zat dalam suasana asam dan temperatur tinggi. Dalam reaksi juga ditambahan katalis atau zat yang mempercepat reaksi, seperti potasium sulfat, selenium, titanium, dan cooper.
2. Destilasi
Sampel atau zat yang telah berubah menjadi amonium sulfat, selanjutnya dididihkan menggunakan air dan larutan alkali. Uap yang terbentuk didinginkan dalam kondesor dan ditampung dalam labu destilat.
Pada proses ini amonium sulfat diubah menjadi gas amonia. Gas amonia kemudian ditangkap menggunakan asam sehingga menghasilkan larutan amonium yang akan dianalisa atau dihitung kadar nitrogennya.
3. Titrasi atau Kalorimetri
Tahap terakhir proses Kjeldahl adalah menghitung kandungan nitrogen pada protein. Ini dilakukan dengan cara titrasi atau kalorimetrik.
Titrasi dilakukan dengan menggunakan larutaan asam (asam sulfat atau asam klorida). Sedangkan kalorimetrik dengan langsung mengguakan alat spektofotometer.
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Labu Kjeldahl
Sudah disebutkan bahwa labu yang satu ini dinamakan Kjeldahl karena digunakan dalam proses Kjeldahl atau pengukuran kadar protein dalam zat. Jadi, keuntungan dan kerugian juga didasarkan pada proses yang dilakukan.
Keuntungan
- Secara internasional, proses yang dilakukan untuk memecah dan menghitung kadar protein dengan menganalisa nitrogen masih merupakan metode standar dibandingkan metode lain. Peggunaan alat juga masih diakui dunia ketepatannya.
- Hasil perhitungan mempunyai presisi tinggi sehingga menjadi metode utama untuk mengestimasi protein dalam makanan.
Kerugiaan
- Tidak menunjukkan jumlah atau ukuran protein yang benar. Mengapa? Karena dalam makanan nitrogen tidak hanya tersimpan dalam bentuk protein.
- Protein yang diukur tidak seluruhnya akurat karena protein yang berbeda memerlukan faktor koreksi yang berbeda. Protein memiliki urutan asam amino yang berbeda.
- Penggunaan asam sulfat pekat yang dimasukkan dalam labu dalam laboratorium dan dididihkan dengan suhu tingga dapat menimbulkan bahaya jika tidak hati-hati.
Perawatan Labu Kjeldahl
Bagian dasar labu yang bentuknya bulat membuatnya tidak dapat berdiri. Kamu harus menggunakan atau menyambungnya dengan peralatan laboratorium lain.
Ketika sudah digunakan, kalian harus mencucinya dengan larutan lemah kaustik. Setelah itu, barulah dibilas dengan larutan akuades.
Selain itu, labu juga harus dicuci dengan soda secara berkala untuk menjaga unit tetap bersih dan mencegah penumpukan asam sulfat yang berbahaya.
Harga dan Ukuran Labu Kjeldahl
Labu kjeldah memiliki beberapa ukuran volume di laboratorium. Oleh karena itu harga labu kjeldahl akan lebih mahal tergantung dari ukurannya. Di bawah ini adalah berbagai ukuran volume dan harga dari alat gelas ini:
- Volume 50 ml : Rp.82.000
- Volume 100 ml : Rp.195.000
- Volume 200 ml : Rp.155.000
- Volume 300 ml : Rp.180.000
- Volume 500 ml : Rp.220.000
- Volume 1000 ml : Rp.250.000
Jika memerlukan alat laboratorium tersebut untuk pendidikan atau penelitian, kalian dapat dengan mudah menemukannya di banyak toko alat-alat laboratorium.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas kita dapat menarik kesimpulan jika:
- Labu kjeldahl adalah alat gelas laboratorium yang berbentuk labu dan memiliki beberapa fungsi di laboratorium.
- Labu kjeldahl Sering digunakan untuk proses digesti, destruksi dan destilasi.
Demikian ulasan mengenai pengertian labu kjeldahl dan fungsinya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.
Tinggalkan Komentar