Fungsi Kuvet Laboratorium Pada Spektrofotometer

Meidi Yuwono

Pada saat kamu melakukan pengujian laboratorium menggunakan spektrofotometer pasti akan membutuhkan alat yang bernama kuvet. Nah sebenarnya apa fungsi kuvet laboratorium yah?

Pertanyaan tersebut akan Blog Kimia ulas pada artikel berikut ini!

Apa Itu Kuvet ?

Gambar Kuvet Laboratorium

Pemakaian instrumentasi spektrofotometer tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya kuvet. Hal ini memang benar adanya karena kuvet dan spektrofotometer merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa terpisahkan.

Kuvet sendiri memiliki bentuk balok dengan diameter yang kecil dan terbuat dari bahan transparan. Beberapa bahan transparan ini bisa dari kuarsa, kaca, plastik dan plexigalass. Keempat bahan tersebut akan memiliki keunggulan dan kelemahan terhadap analisa dan nilai ekonomisnya.

Walaupun kuvet adalah alat laboratorium yang ukurannya kecil, namun ternyata harga kuvet laboratorium termasuk mahal jika dibandingkan dengan alat laboratorium lainnya. Kuvet dengan bahan plastik merupakan kuvet dengan harga yang paling murah antara puluhan ribu rupiah, namun kuvet dengan bahan kuarsa memiliki harga yang paling mahal hingga jutaan rupiah.

Fungsi Kuvet Laboratorium

Sekarang kita akan mengenal apa fungsi kuvet laboratorium pada pengujian menggunakan instrumentasi spektrofotometer. Fungsi kuvet adalah sebagai wadah sampel pengujian yang akan kita analisa dengan mengukur nilai absorbansinya pada alat spektrofotometer.

Caranya dengan memancarkan sebuah sinar ke arah sampel yang ada di kuvet menggunakan panjang gelombang spesifik atau maksimum. Kemudian sampel akan terpantulkan kembali menuju detektor yang kemudian akan terbaca nilai absorbansinya. Cara kerja ini merupakan prinsip kerja dari spektrofotometer, namun pembahasan lebih lengkap mengenai spektrofotometer akan kami bahas di artikel terpisah.

Karena kuvet digunakan sebagai tempat sampel pada pengujian maka terdapat syarat yang harus terpenuhi, antara lain:

  • Kuvet tidak boleh berwarna (harus transparan) sehinga dapat mentransmisikan cahaya dengan sempurna.
  • Kuvet tidak boleh bereaksi terhadap sampel (bahan kimia).
  • Permukaan kuvet harus benar-benar sejajar secara optis.
  • Kuvet tidak boleh rapuh atau bahkan bocor.
  • Memiliki bentuk yang sederhana atau bahkan sama identik.

Nah, dari penjelasan di atas maka kita bisa menyimpulkan juga bahwa kuvet tidak hanya sebatas wadah sampel saja. Tetapi juga dapat mentransmisikan sinar menuju arah detektor yang kemudian akan terbaca nilai absorbansinya.

Penggunaan kuvet juga bergantung pada karakteristik dan sifat sampel pengujian. Kuvet kuarsa hanya bisa kita gunakan pada sampel yang memiliki panjang gelombang pada daerah UV saja. Sehingga pengukuran sampel dengan sifat panjang gelombang visible bisa menggunakan kuvet kaca atau plastik.

Bagikan Artikel Ini:

Meidi Yuwono

Mahasiswa lulusan D3 Analisis Kimia yang Sedang Melanjutkan Kuliah S1 Teknologi Hasil Pertanian di Kota Pendidikan.

Tinggalkan komentar