Alat Laboratorium
Home » Blog » Buret dan Fungsinya di Laboratorium

Buret dan Fungsinya di Laboratorium

Pernah dengar nama buret laboratorium? Alat laboratorium yang satu ini memiliki peranan yang sangat penting saat kita ingin menentukan kadar dalam pengujian. Oleh karena, mari kita pelajari buret dan fungsinya dalam artikel ini!

Apa Itu Buret?

Gambar Buret
Gambar Buret

Buret adalah alat laboratorium volumetrik berbentuk silinder dan memiliki skala nilai terukur. Buret terbuat dari kaca borosilikat, sehingga menjadikan alat ini masuk kedalam klasifikasi alat gelas laboratorium.

Buret sendiri memiliki keran di bagian ujungnya yang digunakan untuk mengalirkan reagen atau titran pada saat pengujian.

Sekilas buret memiliki kesamaan dengan pipet ukur, namun kedua alat ini memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan pertama terletak pada fungsinya dan perbedaan kedua terletak pada ukurannya.

Fungsi Buret

Fungsi buret adalah mengukur volume suatu cairan yang dikeluarkan dengan tepat. Biasanya penggunakan buret dilakukan pada proses titrasi yang membutuhkan perrhitungan volume reagen dengan tepat.

Sama seperti alat pengukuran lain yang ada dilaboratorium, buret termasuk alat volumetrik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tingkat akurasi dari buret dapat mencapai angka 0.05 mL. Namun, akurasi tersebut akan berbeda-beda pada tiap-tiap ukuran buret laboratorium.

Berdasarkan ukurannya, tingkat keakurasian buret dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

  1. Buret Mikro : Buret ini memiliki kapasitas 50 mL dengan skala estimasi ketidakpastian sebesar 0.10 mL.
  2. Buret Semi-Mikro : Buret ini memiliki kapasitas 25 mL dengan skala estimasi ketidakpastian sebesar 0.050 mL.
  3. Buret Makro : Buret ini memiliki kapasitas 10 mL dengan skala estimasi ketidakpastian sebesar 0.020 mL.

Cara Menggunakan Buret

Cara Menggunakan buret
Cara Menggunakan Buret

Banyak yang bertanya bagaimana cara menggunakan buret yang benar. Agar meminimalkan kesalahan dalam pengujian pada saat menggunakan buret, terutama saat akan melakukan titrasi. Kita  perlu memperhatikan prosedur kerja dari alat laboratorium ini. Perhatikan caranya di bawah ini:

  1. Pastikan buret dalam keadaan bersih tanpa kontaminasi zat kimia lain.
  2. Pasangkan buret pada statif dan klem, pastikan keran dalam kondisi tertutup rapat.
  3. Tempatkan buret dan statif pada tempat yang rendah dan rata seperti lantai.
  4. Masukan titran pada buret menggunkan corong laboratorium hingga melebihi garis miniskus maksimal buret.
  5. Setelah itu pindahkan buret ke meja laboratorium dan kalibrasi volume titrannya hingga tepat garis miniskus.
  6. Buret siap digunakan untuk pengujian sampel dengan titrasi.

PENTING: Jangan pernah memasukan titran diatas meja! Usahakan ketika memasukan titran kedalam buret posisi badan tidak lebih rendah dari buret. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari larutan titran menumpahi badan dan area laboratorium.

Jenis Jenis Buret?

Di dalam laboratorium terdapat 4 jenis buret yang umum kita temukan. Keempat buret ini dibedakan berdasarkan kegunaannya. Berikut penjelasan mengenai keempat jenisnya:

  1. Buret Asam : Buret ini terbuat dari serat kaca dan digunakan untuk pengujian yang menggunakan larutan bersifat asam, seperti Asam sulfat (HCl), Asam Nitrat (HNO3), Asam tiosulfat (H2S2O3) dan Asam Kromat (K2CrO4).
  2. Buret Basa : Buret basa digunakan untuk pengujian yang menggunakan larutan bersifat basa, seperti Natrium Hidroksida (NaOH), Kalium Hidroksida (KOH) dan lainnya.
  3. Buret Amberglas : Buret amberglas adalah buret yang berwarna gelap, umumnya coklat. Buret ini digunakan untuk pengujian kimia yang sampel pengujiannya mudah mengalami oksidasi apabila terkena sinar matahari. Umumnya terdapat pada pengujian yang menggunakan kalium permanganat dan iodium.
  4. Buret Universal : Buret ini adalah buret yang sering kita temui dilaboratorium. Buret universal adalah buret yang dapat digunakan untuk semua jenis pengujian laboratorium, baik itu bersifat basa maupun asam.

Harga Buret

Buret memiliki harga yang cukup bervariatif tergantung dari merk dagan dan ukurannya. Biasanya semakin besar ukuran volume buret maka harganya juga semakin mahal.

Berikut ini harga dari masing-masing ukuran buret yang ada di pasaran online maupun ofline:

  • Harga buret 10 mL berkisar Rp. 100.000
  • Harga buret 25 mL berkisar Rp. 125.000
  • Harga buret 50 mL berkisar Rp. 150.000
  • Harga buret 100 mL berkisar Rp. 170.000

Harga diatas merupakan kisaran harga buret yang ada di marketplace online. kalian bisa menggunakan perkiraan harga tersebut sebagai referensi pada saat akan membeli buret laboratorium.

Kesimpulan

Dari tulisan diatas Kita bisa menarik kesimpulan bahwa:

  • Buret merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk pengukuran analitik dengan cara mengeluarkan sejumlah variabel (titran) secara terukur.
  • Terdapat 3 ukuran buret yang ada di laboratorium, yaitu pipet mikro, pipet semi-mikro dan pipet makro.
  • Terdapat 4 jenis buret yang ada di laboratorium, yaitu buret asam, buret basa, buret embrasing dan buret universal. masing-masing jenisnya memiliki fungsi dan peranannya tersendiri.

Itulah pengertian dan fungsi buret di laboratorium. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian yang sedang mencari referensi mengenai buret dan fungsinya sebagai salah satu alat laboratorium.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.