Botol Tetes dan Fungsinya di Laboratorium
Salah satu alat penunjang yang ada di laboratorium adalah botol tetes. Bahkan tidak hanya sebagai alat penunjang saja, melainkan kamu akan sering mengunakannya dalam uji laboratorium kuantitatif.
Lalu apa saja fungsi dan kegunaan botol ini? Mari simak ulasannya bersama Blog Kimia.
Fungsi Botol Tetes Laboratorium

Botol penetes atau dropping bottle merupakan salah satu peralatan gelas non volumetrik yang bisa kamu temukan dalam laboratorium.
Botol ini dilengkapi dengan penutup yang terbuat dari bahan polietilen dengan ujung karet yang bisa kamu gunakan untuk mengambil dan mengeluarkan larutan sampel, mirip seperti pipet tetes.
Fungsi botol tetes adalah untuk menyimpan larutan indikator yang biasa kamu gunakan pada proses titrasi. Biasanya botol ini ada yang berwarna gelap dan ada yang berwarna terang atau transparan. Khusus warna gelap biasa digunakan untuk menyimpan larutan indikator yang tidak tahan dengan pancaran sinar dari luar.
Cara Menggunakan Botol Penetes
Sebenarnya sangat mudah untuk menggunakan botol ini. Kamu cukup meneteskan larutan atau indikator yang ada di dalamnya ke dalam sampel uji yang ada di erlenmeyer.
Biasanya sampel dalam erlenmeyer akan mengalami perubahan warna setelah kamu meneteskan indikator dalam jumlah tetesan tertentu.
Penting untuk di ingat jika sampel sudah berubah warna maka kamu harus menghentikan penetesannya dan segera melakukan titrasi agar hasilnya lebih optimal.
Harga Botol Tetes Laboratorium
harga dari botol ini menyesuaikan dari kapasitas volumenya. Namun botol ini bukanlah alat laboratorium yang tergolong mahal seperti alat gelas lainnya. Berikut daftar harga botol penetes di pasaran:
Harga di atas dapat berbeda-beda dari satu toko dan toko lainnya. Sehingga kamu harus perlu mengeceknya terlebih dahulu.
Nah, itulah sedikit pembahasan mengenai botol penetes dan fungsinya di laboratorium. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat!
Tinggalkan Komentar