5 Rekomendasi Bahan Kain Jas Laboratorium
Jas laboratorium biasanya terbuat dari kain yang tidak mudah terkena kontaminan bahan kimia. Oleh karenanya kita perlu memilih jenis kain apa yang paling cocok untuk digunakan di laboratorium.
Perlu kamu ketahui jika terdapat beberapa bahan jas laboratorium yang umum digunakan. Setiap bahan-bahan yang digunakan juga memiliki fungsi khusus pada penggunaannya. Setidaknya ada beberapa poin penting pada standar bahan jas laboratorium, antara lain:
- Mampu melindungi kita terhadap bahan kimia
- Mampu melindungi kita terhdapa suhu tinggi dan panas
- Penggunaan aman terhadap kulit
- Nyaman digunakan untuk mobilitas
- Memiliki jahitan dan material yang baik
- Memiliki harga yang ekonomis
Daftar Isi
5 Rekomendasi Bahan Kain Jas Laboratorium
Berikut ini beberapa bahan yang umum digunakan untuk jas laboratorium:
1. Bahan Katun
Bahan katun sangat umum digunakan dalam pembuatan jas laboratorium. Bahkan jas laboratorium dengan bahan ini sangat sering kita gunakan pada saat praktikum kimia dasar.
Bahan katun karakteristik yang lebih ringan, nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain itu, bahan katun juga mudah untuk kita cuci karena lebih tahan terhdap noda dan kotoran.
2. Bahan Poliester
Poliester merupakan serat sintetis yang tahan terhadap kerutan dan cepat kering. Penggunaan bahan poliester sering dikombinasikan dengan bahan katun agar nyaman untuk digunakan.
Biasanya jas laboratorium berbahan poliester sering diguanakan untuk aktivitas klinis seperti di rumah sakit, laboratorium klinis dan laboratorium biologi.
3. Bahan Sekali Pakai
Jas laboratorium sekali pakai biasanya terbuat dari bahan non-woven atau plastik ringan yang dapat dibuang setelah pemakaian. Bahan ini memiliki keuntungan terhadap lingkungan karena prkatis dan higienis.
Beberapa jenis bahan yang sering digunakan untuk jas laboratorium jenis ini yaitu polypropylene, polietilena, polipropilena, tyvek dan plastik PEVA.
4. Bahan Wool
Penggunaan bahan wool pada jas laboratorium sering digunakan pada lingkungan laboratorium dengan suhu yang dingin. Bahan wool dapat memberikan isolasi thermal yang baik dengan tingkat kenyamanan penggunanya.
Namun perlu kita perhatikan jika jas laboratorium ini memerlukan perawatan khusus agar tetap awet untuk digunakan.
5.Bahan Nomeks
Kain nomeks terbuat dari serat sintetis yang tahan terhdap suhu tinggi. Jas laboratorium jenis ini sering digunakan oleh pekerja yang memerlukan perlindungan terhadap suhu tinggi dan resiko kebakaran.
Selain itu, jas laboratorium dengan bahan nomeks memiliki beberapa keunggulan seperti tahan panas, tahan aus, tahan terhadap bahan kimia serta nyaman ketika digunakan.
Itulah 5 rekomendasi bahan kain jas laboratorium yang bisa kamu pertimbangkan saat beraktifitas di lingkungan laboratorium. Perlu diperhatikan, jika pemilihan jenis kain yang tepat pada jas laboratorium yang digunakan sangat berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerja.
Tinggalkan Komentar