Alat Laboratorium Mikrobiologi dan Fungsinya – Berbeda dengan laboratorium pada umumnya, laboratorium mikrobiologi akan memiliki jenis peralatan yang spesifik. Ini terjadi karena setiap laboratorium memiliki bidang analisa yang spesifik.
Misalnya seperti laboratorium medis yang yang lebih condong pada analisa medis, laboratorium farmasi yang lebih condong pada analisa obat-obatan, dan laboratorium mikrobiologi yang lebih condong pada analisa mikroba dan bakteri.
Oleh karena itu, Blog Kimia akan mengajak kamu untuk mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi dan fungsinya pada artikel ini.
15 Alat Laboratorium Mikrobiologi dan Fungsinya
Pengenalan alat laboratorium kimia mungkin sudah kamu pelajari pada saat duduk di SMA. Namun, bagaimana dengan alat laboratorium mikrobiologi? Biasanya, pengenalan alat laboratorium mikrobiologi lengkap akan kamu dapatkan ketika menginjak bangku kuliah, dengan konsentrasi ilmu pangan, biologi, kimia, dan farmasi.
Jika kamu tertarik pada bidang ilmu tersebut, maka tidak ada salahnya untuk mengenal lebih banyak mengenai semua peralatan yang diguakan di laboratorium mikrobiologi. Nah, berikut nama fungsi dan cara kerja alat alat laboratorium mikrobiologi yang perlu kamu tahu.
1. Mikropipet

Mikropipet adalah sebuah alat yang sangat umum untuk kita temukan di laboratorium. Fungsi mikropipet adalah untuk mengambil sampel larutan dengan skala volume yang sangat kecil (biasanya dalam mikro milli).
Ada beberapa ukuran mikropipet yang bisa kamu temukan di pasaran, mulai dari 0.5 hingga 10 µl, 2 hingga 20 µl, 10 hingga 200 µl, dan 100 hingga 1200 µl. Masing-masing ukuran yang tersedia tentu memiliki harga yang variatif. Harga mikropipet berkisar antara 500 ribu hingga 4 juta rupiah.
2. Autoklaf (Autoclaf)

Autoklaf adalah salah satu alat yang sangat vital di laboratorium mikrobiologi. Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan peralatan laboratorium yang telah digunakan. Tujuannya agar alat laboratorium terbebas dari virus, bakteri, mikroorganisme, jamur dan kontaminan lainnya.
Banyak sekali alat laboratorium yang disterilisasi dengan autoklaf, misalnya seperti peralatan gelas laboratorium, alat-alat porselen, dan alat dengan bahan baja yang tahan karat. Namun kamu bisa menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.
Terdapat 3 jenis autoklaf yang bisa kamu temukan di laboratorium, yaitu gravity displacement, prevacuum/high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Masing-masing jenisnya memliki perbedaan prinsip kerja, khusunya pada bagian sistem udara keluar saat proses sterilisasi. Sementara harga autoklaf juga bervariasi, mulai dari 2 jutaan hingga ratusan juta rupiah.
3. Oven Laboratorium

Oven laboratorium adalah salah satu instrumen yang sangat umum ada di laboratorium mikrobiologi. Fungsi oven pada laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan untuk proses sterilisasi dengan metode panas kering pada suhu 180 derajat celcius.
Terdapat berbagai macam jenis oven yang bisa kamu temukan saat berada di laboratorium mikrobiologi, misalnya seperti oven manual dan oven digital otomatis. Masing-masing harga oven laboratorium ini berkisar antara 10 jutaan hingga 30 jutaan, tergantung dari jenis, merk dan kapasitasnya.
4. Cawan Petri (Petridish)

Petridish atau cawan petri alat laboratorium yang sangat umum ada di laboratorium mikrobiologi dan farmasi. Bentuk dari alat ini gepeng dan dilengkapi penutup pada bagian atasnya. Cawan petri terbuat dari plastik dan kaca.
Sementara fungsi cawan petri di laboratorium mikrobiologi adalah untuk tempat perkembangbiakan mikroba pada saat pengujian. Namun cawan petri juga bisa kita gunakan untuk tempat penyimpanan dan tempat pengamatan sampel uji. Harga cawan petri di pasaran berkisar antara 20 ribu hingga 50 ribu rupiah, tergantung dari merk, ukuran dan bahannya.
5. Jarum Ose

Batang ose atau jarum ose adalah alat laboratorium yang terbuat dari kawat nichrome dan platinum. Jarum ose berfungsi untuk mengambil mikroba pada suatu media ke media lainnya pada proses inokulasi.
Cara penggunaan jarum ose pada analisa mikrobiologi terbilang cukup mudah, yaitu cukup gesekan jarum ose pada media bakteri dan pindahkan ke media lain. Pastikan jarum ose dalam keadaan steril sebelum kamu gunakan.
6. Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah alat laboratorium gelas yang berbentuk tabung kecil menyerupai huruf U dan terbuat dari kaca borosilikat. Fungsi tabung reaksi di laboratorium mikrobiologi sering digunakan sebagai wadah untuk perkembangbiakan mikroorganisme, mikroba, bakteri dalam media cair.
Ada beberapa ukuran tabung reaksi yang bisa kamu temukan di laboratorium, mulai dari volume 5 mL hingga 50 mL. Harga tabung reaksi pada setiap ukuran juga memiliki perbedaan, tergantung dari bahan dan merk dagangnya.
7. Rak Tabung Reaksi

Rak tabung reaksi akan selalu kita temukan saat laboratorium juga memiliki tabung reaksi, karena kedua alat laboratorium ini tidak bisa terpisahkan. Fungsi rak tabung reaksi dalam laboratorium adalah untuk tempat penyimpanan sementara tabung reaksi agar bisa berdiri rapih dan memudahkan pengujian. Rak ini juga bisa berfungsi sebagai tempat pengeringan tabung reaksi saat pengujian sudah selesai.
Umumnya rak tabung reaksi terbuat dari kayu, namun saat ini sudah ada bahan lain yang bisa kita temukan di laboratorium. Misalnya rak tabung reaksi berbahan lastik dan rak tabung reaksi berbahan besi atau stainless stell. Harga rak tabung reaksi juga berbeda-beda, tergantung dari bahan dan kapasitas penampungannya.
8. Pengaduk L

Pengaduk L adalah alat laboratorium yang bentuknya menyerupai batang pengaduk kaca, namun dengan bentuk yang berbeda. Sesuai dengan nama alat ini, bentuk pengaduk L sama dengan huruf L dan terbuat dari kaca borosilikat.
Fungsi pengaduk L adalah untuk meratakan sampel yang dimasukkan kedalam media yang ada dalam cawan petri. Tujuannya agar media yang ada di dalam cawan petri bisa tersebar rata pada media perkembangbiakan.
9. Pembakar Spiritus

Pembakar spiritus adalah alat yang bisa menimbulkan nyala api dengan bahan minyak menggunakan spiritus. Pembakar spiritus terbuat dari bahan kaca dengan sumbu yang menyalurkan bahan spiritus ke ujung lubang.
Fungsi dari pembakar spiritus sebenarnya hampir sama dengan pembakar bunsen yang menggunakan gas. Pembakar spiritus berfungsi untuk menunjang pengujian yang membutuhkan nyala api, misalnya seperti sterilisasi kawat ose dan pemanasan tabung reaksi.
10. Desikator

Desikator adalah alat laboratorium yang bentuknya mirip seperti toples dan terbuat dari bahan kaca. Alat ini tersusun dari beberapa bagian, yaitu tempat silika gel yang berada di bawah, tempat meletakan sampel yang ada di bagian tengahnya dan penutup yang ada di bagian atasnya.
Fungsi desikator adalah untuk menghilangkan kadar air pada sampel uji. Desikator juga berfungsi menghilangkan kristal pada sampel pengujian. Prinsip kerja desikator sendiri didasarkan pada pengikatan kadar air yang yang dilakukan oleh silika gel.
11. Sentrifus

Sentrifuse adalah alat laboratorium yang proses kerjanya menggunakan gaya sentrifugal. Prosesnya partikel akan dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Fungsi sentrifuse adalah untuk memisahkan partikel-partikel yang ada dalam sampel cair, seperti endapan dengan dan substansi penyusunnya.
12. Inkubator

Inkubator adalah alat berbentuk kubus menyerupai oven dan masuk dalam instrumentasi laboratorium mikrobiologi. Fungsi inkubator dalam laboratorium adalah untuk menginkubasi dan mengembang-biakan bakteri ataupun mikroba dengan cara memanfaatkan kelembaban dan suhu yang dapat dikontrol.
Suhu yang dapat dikontrol ini sangat efektif dalam proses perkembangbiakan bakteri yang sangat sensitif terhadap suhu yang mengalami turun-naik. Hal ini karena ada bakteri A yang hanya bisa tumbuh pada kondisi suhu rendah dan bakteri B yang hanya bisa tumbuh optimal di suhu tinggi.
13. Kaca Pembesar (Lup)

Kaca pembesar atau lup adalah alat eksperimen dengan bentuk bulat dan dilengkapi dengan gagang pegangan. Lup sendiri merupakan jenis alat optik karena menggunakan lensa cembung. Fungsi kaca pembesar adalah untuk melihat benda kecil agar lebih terlihat jelas. Namun alat ini tidak bisa kita gunakan untuk melihat mikroorganisme yang sangat kecil.
14. Colony Counter

Colony counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh di media di dalam cawan petridish. Ada 2 jenis colony counter yang biasa kita temukan di laboratorium, yaitu colony counter otomatis yang dihitung menggunakan sistem komputerasi dan colony counter manual yang dihitung secara manual.
15. Mikroskop

Alat yang satu ini tentu sudah sangat familiar bagi kamu yang mengambil jurusan IPA di SMA bukan? Karena mikroskop adalah alat laboratorium yang umum kita temukan di semua laboratorium, khususnya laboratorium mikrobiologi.
Fungsi mikroskop adalah untuk melihat objek kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang manusia. Objek akan diperbesar menjadi ratusan kali agar mata manusia bisa melihat mikroorganisme yang berukuran mikrometer ataupun nanometer.
Kesimpulan
Itulah daftar alat laboratorium mikrobiologi dan fungsinya yang bisa kita ketahui sekarang. Sebenarnya masih ada beberapa alat lain yang bisa kita temukan di laboratorium mikrobiologi, misalnya seperti pinset, vortex, laminar air flow, dan lai sebagainya.
Rangkuman alat laboratorium mikrobiologi dan fungsinya yang lebih lengkap bisa diunduh pada link berikut ini: