50 Alat Laboratorium Farmasi dan Fungsinya
Alat Laboratorium Farmasi dan Fungsinya – Laboratorium farmasi adalah tempat di mana berbagai jenis penelitian dan pengujian dilakukan untuk mengembangkan, memproduksi, dan menguji obat-obatan serta produk farmasi lainnya.
Laboratorium farmasi memiliki banyak peralatan yang beguna untuk menunjang proses penelitian, sehingga mempermudah kita untuk menghasilkan data yang akurat. Setiap alat laboratorium ini memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing.
Bagi kalian yang ingin mengetahui semua peralatan laboratorium farmasi, berikut ini 50 daftar alat laboratorium farmasi beserta fungsinya.
Daftar Isi
- 50 Alat Laboratorium Farmasi dan Fungsinya
- 1. Gelas Beaker
- 2. Erlenmeyer
- 3. Labu Destilasi
- 4. Corong Gelas
- 5. Corong Pemisah
- 6. Corong Bucher
- 7. Buret
- 8. Labu Ukur
- 9. Gelas Ukur
- 10. Kondensor
- 11. Karet Penghisap
- 12. Pipet Ukur
- 13. Pipet Volume
- 14. Pipet Tetes
- 15. Pengaduk Kaca
- 16. Tabung Reaksi
- 17. Rak Tabung Reaksi
- 18. Spatula
- 19. Kawat Nikrom
- 20. Pipa Kapiler
- 21. Desikator
- 22. Indikator Universal
- 23. Gelas Arloji
- 24. Hot Hands
- 25. Kertas Saring
- 26. Kaki Tiga
- 27. Kawat Kasa
- 28. Penjepit Tabung Reaksi
- 29. Pengaduk Magnetik
- 30. Mortar dan Alu
- 31. Cawan Krusibel
- 32. Cawan Penguap
- 33. Klem dan Statif
- 34. Ring Stand
- 35. Clay Triangle
- 36. Kacamata Laboratorium
- 37. Pemanas Spiritus
- 38. Pembakar Bunsen
- 39. Hotplate
- 40. Oven
- 41. Tanur
- 42. Inkubator
- 43. Sudip
- 44. Waterbath
- 45. Timbangan Analitik
- 46. Sentrifuse
- 47. Mikroskop
- 48. Autoklaf
- 49. pH meter
- 50. Termometer
- Kesimpulan
50 Alat Laboratorium Farmasi dan Fungsinya
Berikut ini adalah alat-alat laboratorium farmasi dan fungsinya. Semua yang ada pada daftar berikut ini merupakan peralatan laboratorium farmasi yang sering kita temui, baik itu laboratorium sekolah atau lembaga kependidikan lainnya:
1. Gelas Beaker
Gelas beaker adalah alat laboratorium yang sangat umum digunakan dalam berbagai jenis penelitian dan percobaan ilmiah. Bahan yang digunakan gelas beaker adalah kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi kimia.
Fungsi gelas beaker adalah sebagai wadah untuk mencampur, mengukur, dan mengaduk berbagai jenis cairan kimia. Selain itu, gelas beaker sering digunakan untuk pemanasan langsung cairan karena tahan terhadap panas.
2. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah salah satu peralatan laboratorium yang sangat umum digunakan dalam berbagai eksperimen di laboratorium farmasi. Bentuk gelas beaker kerucut dengan leher yang menyempit dan terbuat dari kaca borosilikat.
Fungsi erlenmeyer adalah sebagai wadah untuk mencampur reagen, pelarut, atau sampel dalam jumlah yang relatif kecil. Biasanya erlenmeyer sering digunakan dalam titrasi, proses pemanasan dan penguapan.
3. Labu Destilasi
Labu destilasi merupakan alat laboratorium yang membantu dalam proses destilasi. Biasanya labu destilasi terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas dan reaksi kimia yang kuat.
Fungsi labu destilasi adalah untuk memisahkan campuran cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Karena kemampuannya dalam memisahkan komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih, labu destilasi sering digunakan dalam berbagai eksperimen farmasi yang melibatkan pemanasan, reaksi, dan pemisahan substansi.
4. Corong Gelas
Corong gelas adalah alat laboratorium yang memiliki bentuk kerucut dengan leher panjang yang digunakan dalam proses pemindahan larutan ke dalam wadah yang memiliki bukaan sempit. Alat ini biasanya terbuat dari bahan kaca yang tahan terhadap perubahan suhu dan reaksi kimia.
Fungsi utama dari corong gelas adalah untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah lain, terutama bila wadah tujuan memiliki bukaan yang sempit.
5. Corong Pemisah
Corong pemisah adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan cairan yang tidak bercampur, seperti air dan minyak. Alat laboratorium ini memiliki beberapa fungsi seperti untuk ekstraksi, pengambilan sampel dan pemurnian campuran.
Fungsi utama dari corong pemisah adalah untuk memisahkan cairan yang tidak bercampur berdasarkan perbedaan kepadatan mereka. Cairan dengan kepadatan lebih tinggi akan tenggelam ke bawah, sedangkan yang lebih ringan akan mengapung di atas.
6. Corong Bucher
Corong buchner adalah alat laboratorium yang digunakan dalam proses filtrasi di bawah tekanan. Alat ini biasanya terbuat dari porselen atau kaca dan dirancang untuk bekerja dengan kertas saring dan sebuah tabung vakum.
Corong Buchner berfungsi untuk mempercepat proses filtrasi atau pemisahan padatan dari cairan dengan menggunakan tekanan vakum yang tinggi. Selain itu corong buchner juga berfungsi untuk pengeringan padatan dan pemurnian komponen campuran.
7. Buret
Buret adalah alat laboratorium presisi yang digunakan untuk mengukur volume cairan yang dikeluarkan dalam teknik titrasi. Alat ini memungkinkan penambahan cairan reaktan ke dalam larutan analit dengan kontrol yang sangat terukur.
ungsi utama dari buret adalah dalam proses titrasi, yang melibatkan penambahan pelan-pelan dari satu reaktan (biasanya dari buret) ke dalam larutan lain sampai reaksi kimia mencapai titik akhir. Titrasi digunakan untuk menentukan konsentrasi yang tidak diketahui dari suatu zat dalam larutan.
8. Labu Ukur
Labu ukur adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menyiapkan larutan dengan konsentrasi yang sangat akurat. Alat ini dirancang untuk menampung volume cairan tertentu pada suhu tertentu, yang biasanya ditandai pada garis miniskus pada leher labu.
Fungsi labu ukur adalah untuk menyiapkan larutan standar dalam kimia analitik, di mana konsentrasi zat terlarut harus diketahui dengan sangat akurat. Selain itu labu ukur juga digunakan untuk proses pengenceran suatu larutan dalam konsentrasi tertentu.
9. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah alat laboratorium yang sering digunakan untuk mengukur volume cairan. Alat ini merupakan peralatan standar di laboratorium dan digunakan dalam berbagai aplikasi eksperimental dan analitis.
Fungsi utama dari gelas ukur adalah untuk mengukur volume cairan. Meskipun tidak seakurat buret atau pipet, gelas ukur menyediakan estimasi volume yang cepat dan mudah untuk keperluan umum.
10. Kondensor
Kondensor adalah alat laboratorium yang digunakan dalam proses distilasi atau kondensasi. Alat ini sangat penting dalam laboratorium farmasi untuk pemurnian larutan atau ekstraksi komponen tertentu melalui distilasi.
Fungsi utama kondensor adalah dalam proses distilasi, di mana membantu mengubah uap kembali menjadi cairan dengan cara mendinginkannya. Proses ini penting untuk pemisahan dan pemurnian komponen berdasarkan titik didihnya.
11. Karet Penghisap
Karet penghisap atau pipet filler adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghisap cairan atau larutan untuk mengisi pipet. Proses ini meningkatkan keamanan dan kebersihan dalam proses pengambilan dan pemindahan cairan.
Fungsi utama dari karet penghisap adalah untuk mengisap cairan ke dalam pipet dengan cara yang aman dan higienis, sehingga menghindari risiko kontaminasi silang atau paparan bahan kimia berbahaya.
12. Pipet Ukur
Pipet ukur adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan memindahkan volume cairan yang sangat akurat. Alat ini sangat penting dalam eksperimen dan prosedur analitis di laboratorium farmasi.
Fungsi utama dari pipet ukur adalah untuk mengukur volume cairan dengan akurasi tinggi. Alat ini sangat berguna dalam persiapan larutan standar dan sampel untuk analisis. Pipet ukur juga berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah secara akurat.
13. Pipet Volume
Pipet volume adalah alat laboratorium presisi yang digunakan untuk mengukur dan memindahkan volume cairan yang tepat dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Alat ini krusial dalam berbagai aplikasi laboratorium, termasuk laboratorium farmasi, di mana kebutuhan untuk menyiapkan solusi dengan konsentrasi yang akurat sangat penting.
Fungsi pipet volume adalah untuk mengukur volume cairan yang sangat akurat untuk persiapan larutan standar atau ketika konsentrasi yang tepat diperlukan untuk eksperimen.
14. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah alat laboratorium sederhana yang digunakan untuk mentransfer cairan dalam volume kecil, biasanya tetes demi tetes. Pipet tetes memiliki ukuran yang kecil dan memanjang dengan bahan kaca dan plastik.
Pipet tetes berfungsi untuk menambahkan cairan dalam jumlah kecil dengan sangat presisi ke dalam campuran atau reaksi kimia. Biasanya pipet tetes sering kali diperlukan dalam proses sintesis kimia atau saat menyiapkan larutan.
15. Pengaduk Kaca
Batang pengaduk kaca atau stir rod adalah alat laboratorium yang sederhana yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur bahan-bahan dalam laboratorium.
Fungsi utama dari batang pengaduk adalah untuk mencampur atau mengaduk bahan-bahan kimia, solusi, atau suspensi untuk memastikan bahwa campuran menjadi homogen.
16. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat laboratorium dasar yang digunakan untuk menampung, mencampur, memanaskan atau bereaksi bahan kimia dalam skala kecil. Umumnya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas atau plastik polipropilena yang tahan terhadap pelarut organik.
Fungsi tabung reaksi adalah untuk menampung berbagai bahan kimia dalam bentuk cair, padat, atau gas untuk pengujian reaksi kimia. Tabung reaksi juga digunakan untuk memanaskan bahan kimia, baik dengan pemanas Bunsen, pemanas listrik, atau pemandian air, untuk memfasilitasi reaksi kimia atau pelarutan.
17. Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat laboratorium yang dirancang untuk menampung dan menyusun tabung reaksi dalam posisi tegak, memudahkan akses dan pengorganisasian dalam proses eksperimental.
Fungsi dari rak tabung reaksi adalah untuk menyediakan tempat yang aman dan terorganisir untuk menyimpan tabung reaksi, baik yang kosong maupun yang berisi sampel atau bahan kimia, sehingga memudahkan identifikasi dan akses pengujian.
18. Spatula
Spatula adalah alat laboratorium serbaguna yang digunakan untuk mengambil, mentransfer, atau mengolah bahan kimia dalam bentuk padat atau serbuk. Biasanya spatula laboratorium terbuat dari stainless steel atau plastik.
Fungsi utama spatula adalah untuk mengambil dan mentransfer bahan kimia padat atau serbuk dari satu wadah ke wadah lain dengan cara yang terkontrol dan higienis.
19. Kawat Nikrom
Kawat nikrom adalah alat laboratorium yang terbuat dari paduan nikel-kromium yang dikenal dengan ketahanan panasnya yang tinggi dan sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pemanasan atau sterilisasi.
Pada laboratorium farmasi, kawat nikrom digunakan sebagai bagian dari alat ose untuk sterilisasi loop mikrobiologi melalui pemanasan di atas api bunsen, sehingga memungkinkan transfer sampel mikroorganisme tanpa kontaminasi.
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah alat laboratorium yang terdiri dari tabung kaca atau plastik yang sangat halus dan sempit. Alat ini biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan penanganan volume cairan yang sangat kecil.
Pada laboratorium farmasi, pipa kapiler digunakan untuk mengambil sampel cairan dalam volume yang sangat kecil. Selain itu, pipa kapiler juga sering kali digunakan untuk uji mikroorganisme atau dalam pengujian klinis seperti tes darah kapiler.
21. Desikator
Desikator adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia atau sampel dalam lingkungan yang bebas kelembapan. Biasanya desikator memerlukan desikan, seperti silika gel, kalsium klorida, atau fosfor pentoksida, untuk menyerap kelembapan dari udara atau kelembaban sampel uji.
Fungsi utama desikator adalah untuk mengeringkan sampel kimia atau farmasi secara efektif sebelum analisis atau penyimpanan, memastikan bahwa kelembapan tidak mempengaruhi hasil pengukuran atau stabilitas bahan.
22. Indikator Universal
Indikator universal adalah alat yang digunakan dalam laboratorium untuk mengukur pH suatu larutan. Biasanya indikator universal tersedia dalam bentuk kertas lakmus atau larutan.
Fungsi utama dari indikator universal adalah untuk menentukan pH suatu larutan, memberikan cara cepat dan mudah untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa dari larutan tanpa memerlukan pH meter.
23. Gelas Arloji
Gelas arloji adalah alat laboratorium yang sederhana namun penting, yang berbentuk seperti cakram melengkung dengan tepi yang sedikit melengkung ke atas. Alat ini biasanya berbahan kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi kimia.
Fungsi gelas arloji adalah untuk menampung bahan kimia padat atau cair dalam jumlah kecil selama penimbangan, transfer, atau saat menyiapkan sampel untuk analisis.
24. Hot Hands
Hot Hands adalah alat pelindung diri yang dirancang untuk melindungi tangan pengguna dari panas saat menangani bahan atau peralatan yang sangat panas. Alat ini biasanya digunakan dalam proses yang melibatkan pemanasan atau sterilisasi di laboratorium farmasi dan kimia.
Fungsi utama dari hot hands adalah untuk melindungi tangan pengguna dari panas saat menangani benda panas di laboratorium, misalnya seperti bejana reaksi yang baru dikeluarkan dari autoclave, pemanas, atau oven.
25. Kertas Saring
Kertas saring memainkan peran penting dalam proses preparasi sampel, pemurnian, dan analisis. Umumnya kertas saring terbuat dari selulosa murni yang menyediakan sifat kapilaritas yang baik dan memungkinkan cairan mengalir melalui kertas sambil menahan partikel padat.
Fungsi utama kertas saring adalah untuk memisahkan partikel padat dari cairan, memungkinkan cairan bersih mengalir melalui sementara partikel padat tertinggal pada kertas. Selain itu, kertas saring juga digunakan dalam pemisahan campuran cairan yang tidak homogen dengan memanfaatkan perbedaan tingkat kelembaban atau afinitas kimia antara cairan dan kertas.
26. Kaki Tiga
Kaki tiga adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penyangga atau stand untuk menopang peralatan pemanas seperti pemanas Bunsen, lampu alkohol, atau peralatan lain yang digunakan dalam proses pemanasan.
Fungsi dari kaki tiga secara umum digunakan bersama dengan kawat kasa untuk menyediakan media yang stabil dalam memanaskan bejana atau bahan kimia. Sehingga panas yang dihasilkan terdistribusi secara merata dan konsisten.
27. Kawat Kasa
Kawat kasa adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai media untuk menopang bejana atau bahan kimia saat dipanaskan di atas sumber panas seperti pemanas Bunsen.
Fungsi utama dari kawat kasa adalah untuk mendistribusikan panas secara merata ke dasar bejana, sehingga mencegah pemanasan lokal yang bisa menyebabkan bejana pecah atau reaksi berlangsung tidak merata.
28. Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung reaksi adalah alat laboratorium yang dirancang untuk mengamankan dan menangani tabung reaksi selama proses pemanasan atau ketika tabung reaksi tidak dapat disentuh langsung karena suhu tinggi atau kontaminasi potensial.
Fungsi penjepit tabung reaksi adalah untuk memindahkan tabung reaksi panas atau berisi bahan kimia reaktif dari satu tempat ke tempat lain tanpa perlu kontak langsung, mengurangi risiko luka bakar atau tumpahan.
29. Pengaduk Magnetik
Magnetic stirrer atau pengaduk magnetik adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mencampur atau menghomogenkan larutan dan suspensi dalam wadah laboratorium seperti beaker atau erlenmeyer.
magnetic stirrer menggunakan prinsip magnetik untuk menciptakan gerakan putar pada batang pengaduk magnetik (stir bar) yang diletakkan di dalam wadah, sehingga menghasilkan adukan yang merata tanpa memerlukan intervensi manual.
30. Mortar dan Alu
Mortar dan alu adalah alat laboratorium sederhana berbentuk mangkuk yang terbuat dari bahan porselen. Alat ini sangat penting dalam laboratorium farmasi untuk persiapan sampel dan formulasi obat.
Mortar dan alu berfungsi untuk menghaluskan, menggiling, atau mencampur bahan kimia, obat-obatan, atau sampel lainnya menjadi serbuk halus atau pasta. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk mencampur beberapa bahan kimia atau obat-obatan menjadi homogen.
31. Cawan Krusibel
Cawan krusibel adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan sampel pada suhu tinggi. Bentuk dari Cawan krusibel adalah silinder dengan dasar yang datar atau bulat dan dilengkapi dengan tutup untuk mencegah kontaminasi.
Fungsi utama cawan krusibel adalah untuk mengeringkan sampel, menghilangkan kelembapan atau pelarut sebelum analisis berat atau kimia. Selain itu cawan krusibel juga berguna untuk proses kalsinasi, analisis termogravimetrik, pembakaran sampel dan sintesis material.
32. Cawan Penguap
Cawan penguap atau cawan evaporasi adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menguapkan pelarut dari sampel. Pada laboratorium farmasi, cawan penguap memainkan peran penting dalam proses pemurnian dan preparasi sampel.
Fungsi utama dari cawan penguap adalah untuk menguapkan pelarut, sehingga menghasilkan konsentrat sampel atau residu kering. Biasanya cawan penguap digunakan pada proses pemurnian dan ekstraksi.
33. Klem dan Statif
Klem dan statif adalah peralatan dasar laboratorium yang digunakan secara luas dalam berbagai eksperimen dan prosedur di laboratorium farmasi. Kedua alat ini sangat serbaguna karena dapat digunakan dalam berbagai aplikasi eksperimental, dari sintesis kimia hingga analisis kualitatif dan kuantitatif
Klem dan statif digunakan untuk menopang peralatan seperti buret untuk titrasi, tabung reaksi untuk pemanasan, dan kondensor untuk distilasi, memastikan peralatan tetap stabil dan aman selama penggunaan.
34. Ring Stand
Ring stand merupakan bagian dari peralatan laboratorium yang digunakan bersama dengan statif. Secara umum alat ini berfungsi untuk menopang berbagai jenis peralatan selama eksperimen.
Fungsi utama ring stand adalah untuk menahan peralatan yang memerlukan pemanasan atau untuk menstabilkan peralatan dalam posisi tertentu. Biasanya ring stand sering digunakan pada proses destilasi untuk menopang corong pemisah ataupun kondensor.
35. Clay Triangle
Clay triangle atau segitiga tanah liat adalah alat laboratorium yang terbuat dari kawat baja yang dililit dengan pipa tanah liat atau asbes. Alat ini berbentuk segitiga dengan ukuran yang cukup beragam.
Clay triangle digunakan untuk menopang bejana seperti cawan penguap atau krusibel saat dipanaskan di atas pemanas Bunsen atau sumber panas lainnya.
36. Kacamata Laboratorium
Kacamata laboratorium atau protective goggles adalah alat pelindung diri yang sangat penting dalam laboratorium, termasuk di laboratorium farmasi.
Fungsi dari Kacamata ini adalah untuk melindungi mata dari cedera yang disebabkan oleh bahan kimia, pecahan kaca, dan bahan berbahaya lainnya selama eksperimen atau proses laboratorium.
37. Pemanas Spiritus
Pemanas spiritus adalah alat pemanas sederhana yang digunakan di laboratorium untuk memberikan sumber panas untuk berbagai proses eksperimental.
Fungsi pemanas spiritus adalah untuk memanaskan atau mendidihkan larutan dan bahan kimia dalam skala kecil, misalnya seperti pemanasan tabung reaksi atau cawan penguap. Selain itu, api dari pemanas spiritus juga dapat digunakan untuk sterilisasi cepat alat kecil seperti pinset, jarum, atau loop mikrobiologi.
38. Pembakar Bunsen
Pembakar Bunsen adalah instrumen pemanas yang umum digunakan di laboratorium, termasuk laboratorium farmasi, untuk menyediakan sumber panas yang dapat dikontrol. Alat ini sangat penting untuk berbagai aplikasi eksperimental yang memerlukan pemanasan.
Pembakar bunsen berfungsi untuk memanaskan bahan kimia dan larutan, baik dalam tabung reaksi, cawan penguap, atau bejana laboratorium lainnya. Selain itu, nyala api biru yang panas dapat digunakan untuk sterilisasi cepat alat-alat laboratorium kecil seperti loop mikrobiologi, jarum, dan pinset.
39. Hotplate
Hotplate adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan sampel dan larutan dalam laboratorium, termasuk dalam uji laboratorium farmasi. Alat ini dirancang untuk menyediakan sumber panas yang stabil dan dapat dikontrol dengan presisi.
Fungsi hotplate adalah untuk memanaskan larutan kimia, media kultur, atau reagen untuk eksperimen yang memerlukan suhu tertentu. Hal ini penting untuk reaksi kimia, pengendapan, atau proses lainnya yang membutuhkan pemanasan.
40. Oven
Oven laboratorium adalah instrumen penting dalam laboratorium farmasi. Perkangkat instumen ini dirancang untuk menyediakan pemanasan yang seragam dan terkontrol, sehingga suhu dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Fungsi oven laboratorium adalah untuk mengeringkan sampel kimia, farmasi, atau biologis, menghilangkan kelembapan tanpa mendekomposisi material. Oven laboratorium juga dapat digunakan digunakan untuk sterilisasi peralatan laboratorium menggunakan panas kering untuk membunuh mikroorganisme.
41. Tanur
Tanur atau furnace adalah alat yang digunakan untuk pemanasan sampel pada suhu ekstream yang sangat tinggi hingga 1.000°C atau lebih. Biasanya tanur diperlukan untuk aplikasi khusus seperti kalsinasi, pembakaran, atau analisis termal.
Fungsi tanur adalah untuk pembakaran sampel organik seperti penentuan kandungan abu pada penentuan analisis kualitatif dan kuantitatif material. Tanur juga berfungsi dalam uji kalsinasi, sintering dan sterilisasi alat-alat laboratorium lainnya.
42. Inkubator
Inkubator adalah instrumen penting di laboratorium farmasi yang digunakan untuk menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme, sel kultur, atau sampel biologis dalam lingkungan yang terkontrol. Alat ini dirancang untuk menjaga kondisi optimal seperti suhu, kelembapan hingga kadar CO2, tergantung pada kebutuhan eksperimental.
Fungsi utama inkubator adalah untuk menumbuhkan bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain dalam kondisi yang terkontrol, sehingga memudahkan penggunanya untuk melakukan eksperimen mikrobiologi atau produksi bioteknologi.
43. Sudip
Sudip atau scoopula adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mentransfer bahan kimia padat atau bubuk dari satu wadah ke wadah lain. Alat ini memiliki bentuk sederhana dan terbuat dari stainless steel, plastik, atau nikrom.
Fungsi utama dari sudip adalah untuk mentransfer bahan kimia padat atau bubuk dari satu wadah ke wadah lain dengan cara yang terkontrol dan higienis, sehingga dapat mengurangi risiko tumpahan atau kontaminasi silang.
44. Waterbath
Waterbath adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk memanaskan sampel secara seragam dalam lingkungan air yang dikontrol suhunya. Alat ini sangat penting dalam berbagai aplikasi di laboratorium farmasi.
Fungsi utama dari waterbath adalah untuk inkubasi sampel biologis atau kimiawi pada suhu konstan yang penting dalam eksperimen mikrobiologi, biokimia, dan farmasi.
45. Timbangan Analitik
Timbangan analitik adalah alat laboratorium yang dirancang untuk mengukur massa bahan dengan akurasi dan presisi yang sangat tinggi. Instrumen yang satu ini biasanya memiliki tingkat akurasi hingga 0,0001 gram.
Pada laboratorium farmasi, timbangan analitik digunakan untuk menimbang bahan baku dengan presisi tinggi sebelum digunakan dalam formulasi obat atau produk farmasi lainnya.
46. Sentrifuse
Sentrifuse adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam sampel berdasarkan densitasnya melalui gaya sentrifugal.
Pada laboratorium farmasi, sentrifuse memainkan peran penting dalam berbagai tahapan penelitian, pengembangan, dan analisis produk. Biasanya sentrifuse digunakan untuk memisahkan sel dari media kultur atau memisahkan sel-sel berdasarkan ukuran dan densitas untuk analisis lebih lanjut.
47. Mikroskop
Mikroskop adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk memperbesar dan memeriksa sampel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Fungsi dari mikroskop antara lain untuk melakukan pengamatan struktur mikroskopis dari bahan kimia, sel, mikroorganisme, dan berbagai bahan lainnya. Mikroskop juga digunakan untuk memeriksa struktur fisik dan morfologi dari bahan baku farmasi, produk akhir, dan sampel dalam berbagai tahapan produksi.
48. Autoklaf
Autoklaf adalah perangkat laboratorium yang digunakan untuk melakukan sterilisasi dengan menggunakan uap air di bawah tekanan tinggi. Alat ini penting dalam laboratorium farmasi untuk menjaga kebersihan dan keamanan produk farmasi, serta untuk sterilisasi peralatan dan media kultur sebelum digunakan dalam penelitian dan pengembangan.
Fungsi autoklaf dalam laboratoriun farmasi adalah untuk sterilisasi media kultur, termasuk agar, cairan nutrisi, dan media padat, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kultur mikroorganisme dalam laboratorium.
49. pH meter
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan, yang menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalamnya.
Pada laboratorium farmasi, pH meter digunakan dalam kontrol kualitas untuk memastikan konsistensi dan kepatuhan produk terhadap standar industri dan peraturan.
50. Termometer
Termometer laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dalam berbagai proses dan eksperimen di laboratorium. Terdapat beberpa jenis termometer yang umum digunakan, yaitu termometer merkuri, termometer alkohol, termometer digital dan termometer inframereah.
Fungsi utama termometer adalah untuk memantau suhu reaksi kimia, media pertumbuhan atau lingkungan eksperimental untuk memastikan kondisi optimal atau untuk memenuhi protokol eksperimental.
Kesimpulan
Itulah 50 alat laboratorium farmasi dan fungsinya yang bisa untuk kita ketahui. Namun perlu diingat, jika setiap alat memiliki peran dan fungsi yang unik dalam mendukung berbagai kegiatan di laboratorium.
Pemahaman yang baik tentang alat laboratorium farmasi dan fungsinya tidak hanya memastikan keberhasilan operasi laboratorium, tetapi juga mendukung kualitas, keamanan, dan kepatuhan produk farmasi terhadap standar industri dan regulasi yang berlaku.
Tinggalkan Komentar