10 Alat Laboratorium Biologi dan Fungsinya
Laboratorium biologi adalah tempat para peneliti bisa melakukan eksperimen dan analisa ilmu biologi, misalnya seperti jaringan sel, DNA, genetika dan sebagainya. Biasanya laboratorium biologi memiliki alat laboratorium yang berfungsi untuk menunjang penelitian terkait dengan fungsinya yang lebih spesifik dari alat laboratorium lainnya.
Oleh karena itu, alat-alat ini sangat penting untuk membantu para ilmuwan dan peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan di bidang biologi.
Daftar Isi
10 Alat Laboratorium Biologi dan Fungsinya
Nah, untuk memahami apa saja peralatan yang ada di laboratorium biologi, maka kamu perlu untuk mengenalinya. Mulai dari nama alatnya, fungsinya hingga bentuk alat tersebut. Berikut alat-alat laboratorium biologi dan fungsinya beserta gambarnya yang perlu kamu tahu!
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang bisa kita gunakan untuk melihat objek yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Fungsi mikroskop sebenarnya lebih luas di laboratorium biologi, misalnya untuk mengamati struktur sel, jaringan dan organisme berukuran mikro atau yang kita sebut mikroorganisme.
Ada dua jenis mikroskop yang umum kita gunakan di laboratorium biologi, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya berfungsi untuk melihat objek yang terlihat jelas dengan mata telanjang, sedangkan mikroskop elektron berfungsi untuk melihat objek yang sangat kecil, seperti protein dan asam nukleat.
Pada dasarnya, prinsip kerja mikroskop didasarkan pada cahaya atau sinar yang diarahkan melalui objek yang diamati, kemudian akan diperbesar dan dihasilkan gambar yang lebih jelas.
2. Centrifuge
Centrifuge adalah alat yang bisa kita gunakan untuk memisahkan campuran zat berdasarkan massa jenisnya. Fungsi centrifuge secara spesifik bisa kita gunakan dalam pemisahan sel, protein dan senyawa biologis lainnya.
Seperti yang kita tahu jika berat jenis pada campuran zat atau senyawa sampel merupakan prinsip pemisahan yang ada pada alat ini. Campuran zat/ sampel akan dipisahkan dengan cara diputar dengan kecepatan rotasi yang tinggi. Sehingga komponen senyawa yang lebih berat akan terdorong ke bagian bawah pada tabung centrifuge.
3. Pipet
Pipet adalah peralatan gelas laboratorium yang memiliki bentuk memanjang dengan berbagai ukuran volume. Umumnya pipet digunakan untuk mengambil sampel cairan, menambahkan reagen ke dalam wadah, dan mengukur volume cairan yang diperlukan untuk suatu reaksi.
4. Gel Electrophoresis
Gel Electrophoresis adalah teknik pemisahan molekul berdasarkan muatan lstriknya. Biasanya Gel electrophoresis berfungsi untuk memusahkan DNA, RNA, protein, dan senyawa biologis lainnya.
Sedangkan untuk memisahkan setiap molekul pada senyawa, maka akan membutuhkan medan listik yang diarahkan melalui gel. Sehingga olekul-molekul akan terpisah berdasarkan muatan listriknya.
5. Incubator
Incubator memiliki peranan yang penting di dalam laboratorium biologi maupun mikrobiologi. Fungsi incubator sendiri adalah sebagai tempat untuk memelihara sel atau mikroorganisme pada konsidi suhu yang tepat. Selain itu, perkembangbiakan kultur bakteri juga dapat menggunakan incubator.
Prinsip kerja dari incubator didasarkan pada kondisi suhu dan kelembaban yang dapat diatur sedemikian rupa secara elektronik maupun komputer.
6. PCR (Polymerase Chain Reaction)
PCR adalah alat yang bisa kita gunakan untuk menggandakan DNA secara cepat dan spesifik. Biasanya PCR digunakan untuk mengkopi DNA dari sampel yang sangat kecil, seperti darah atau sperma, dan digunakan dalam identifikasi forensik, analisis genetik, dan diagnostik medis.
Cara kerja PCR dalam proses penggandaan DNA diawali dengan pemanasan dan pendinginan dalam suhu yang berbeda untuk mengaktifkan dan menonaktifkan enzim yang digunakan dalam proses replikasi DNA.
7. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah instrumentasi yang sering kita jumpai di berbagai laboratorium, termasuk laboratorium biologi. Fungsi spektrofotometer yaitu untuk mengukur jumlah cahaya yang diserap atau dilewatkan oleh suatu zat.
Biasanya alat ini sangat efektif untuk menentukan nilai konsentrasi protein, mengukur aktivitas enzim, dan mengukur konsentrasi zat-zat lain yang dapat menyerap cahaya.
Prinsip kerja spektrofotometer didasarkan pada cahaya yang diserap oleh zat yang diukur. Kemudian intensitas cahaya yang keluar dari zat tersebut akan diukur melalui nilai absorbansinya.
8. Autoclave
Sterilisasi adalah hal penting dalam pengujian biologis di laboratorium. Beberapa hal yang memerlukan sterilisasi adalah alat laboratorium, media kultur, dan bahan-bahan eksperimen.
Autoclave adalah alat yang bisa kita gunakan untuk sterilisasi. Caranya dengan menggunakan bantuan panas dan tekanan uap yang tinggi. Sehingga mikroorganisme akan terbunuh, dan peralatan akan terbebas dari kontaminasi.
9. Laminar Flow Cabinet
Laminar Flow Cabinet adalah alat yang digunakan untuk menjaga lingkungan kerja yang steril dengan mengalirkan udara yang disterilkan melalui filter. Biasanya alat ini sering ada pada laboratorium yang memerlukan lingkungan kerja yang sangat bersih. Misalnya seperti manipulasi sel yang sangat sensitif atau percobaan yang melibatkan bakteri atau virus.
10. pH Meter
pH meter adalah peralatan laboratorium yang paling umum kita jumpai, baik di laboratorium kimia maupun laboratorium biologi. Fungsi pH Meter adalah untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Prinsip kerja pH meter terletak pada elektoda yang akan mengukur nilai keasaman atau kebasaan larutan sampel. Kemudian sinyal listrik yang dihasilkan oleh elektroda akan diubah menjadi nilai pH.
Kesimpulan
Itulah 10 alat laboratorium biologi dan fungsinya yang mungkin dapat membantu kalian melakukan penelitian atau eksperimen di laboratorium biologi. Sebenarnya masih banyak peralatan laboratorium lainnya yang belum kami sertakan pada daftar di atas. Sehingga kalian perlu mencari referensi tambahan dari berbagai sumber kredibel lainnya.
Tinggalkan Komentar